Piala Dunia 2022 Siap Pakai Teknologi Deteksi Offside Otomatis
Teknologi offside semi- otomatis hendak digunakan pada Piala Dunia tahun 2022, menjanjikan keputusan yang lebih akurat serta jauh lebih kilat, kata tubuh sepak bola dunia FIFA, Jumat( 1/ 7/ 2022).
Dalam apa yang dapat dikira selaku pertumbuhan luar biasa dalam mengetuai pertandingan, teknologi tersebut hendak sanggup membongkar keputusan offside yang kontroversial dengan kecepatan serta akurasi yang tidak terbayangkan kurang dari satu dekade kemudian.
Memakai kamera yang ditempatkan secara strategis di dekat stadion, serta chip dalam bola pertandingan, FIFA berkata teknologi tersebut hendak sangat menolong kurangi keputusan Video Assistant Referee( VAR) terus menerus atas seruan offside serta kurangi waktu yang diperlukan buat mengecek.
" Kami telah bekerja dengan pemakaian VAR yang lebih tidak berubah- ubah, spesialnya menimpa garis intervansi," kata Pierluigi Collina, kepala Komite Wasit FIFA dalam jumpa pers yang dilansir Antara dari Reuters, Jumat.
Kami sadar kalau kadang- kadang lamanya waktu mengecek ataupun meninjau kembali sangat lama, spesialnya terpaut offside." Pemecahan tersebut, ungkap FIFA, yang diucap SAOT, hendak bawa rasa futuristik, masa ruang angkasa ke game tersebut, dengan pemirsa sanggup memandang sebagian animasi 3D kala keputusan VAR dipaparkan dalam layar raksasa di stadion.
Teknologi tersebut telah dites pada 2 turnamen dalam 7 bulan terakhir serta telah diperkirakan hendak disetujui buat Piala Dunia di Qatar mulai 21 November sampai 18 Desember. Ini hendak digunakan di seluruh arena pada turnamen tersebut.
Ini memakai 12 kamera pelacak spesial yang dipasang di dasar atap stadion buat melacak bola serta sampai 29 titik informasi dari tiap pemain orang, 50 kali per detik, menghitung posisi pas mereka di lapangan. Sebanyak 29 titik informasi yang dikumpulkan mencakup seluruh anggota tubuh serta ekstremitas yang relevan buat membuat keputusan offside.
Sensor data
Sensor di dalam bola mengirim informasi 500 kali per detik, membolehkan deteksi yang pas menimpa titik tendangan buat keputusan offside. Seluruh data ini hendak membenarkan VAR membuat keputusan yang jauh lebih baik, tambah Collina.
" Tesnya sebagian besar sudah berhasil dan kami sangat percaya kalau di Qatar kami akan mempunyai perlengkapan yang sangat berharga untuk menolong wasit serta asisten wasit membuat keputusan terbaik serta sangat benar di lapangan game," katanya.
Sebagian orang menyebutnya robot offside; bukan. Wasit serta asisten wasit masih bertanggung jawab buat membuat keputusan di lapangan game." Dengan mencampurkan informasi anggota tubuh serta pelacakan bola, serta mempraktikkan kecerdasan buatan, teknologi baru ini membagikan peringatan offside otomatis kepada ofisial video pertandingan di dalam ruang pembedahan video kala bola diterima oleh seseorang penyerang di posisi offside.
Saat sebelum berikan data kepada wasit di lapangan, ofisial video pertandingan hendak memvalidasi keputusan yang diajukan dengan mengecek secara manual titik tendangan yang diseleksi secara otomatis serta garis offside yang terbuat secara otomatis, yang didasarkan pada posisi yang dihitung dari anggota tubuh pemain.
" Proses ini terjalin dalam sebagian detik serta berarti kalau keputusan offside bisa terbuat lebih kilat serta lebih akurat," kata FIFA, yang sudah memakai universitas di Boston, Melbourne serta Zurich buat menolong membangun teknologi tersebut.
" Uji lebih lanjut hendak dicoba dalam sebagian bulan mendatang buat menyempurnakan sistem saat sebelum standar global diterapkan buat membenarkan kalau teknologi baru bisa digunakan di dunia sepak bola," bunyi statment itu.